Allah berfirman dalam Q.S Al Araf ayat 199 “Jadilah engkau pemaaf berbuatlah yang terbaik, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh”
Tafsiran Ayat tersebut terkandung dalam 3 kalimah yang sangat penting :
1. Jadilah engkau pemaaf,
termasuk didalamnya menyambungkan tali silaturahmi dengan orang yang
memutuskan, memaafkan orang yang berbuat salah dan bersikap lembut
terhadap orang yang beriman.
2. Dan suruhlah dengan perkara yang baik,
adalah silaturahmi, taqwa kepada Allah, hati-hati dalam masalah halal
dan haram, menundukan pandangan dan mempersiapkan diri untuk akhirat.
Ayat
di atas menggambarkan akhlak pokok yang diajarkan Allah kepada Nabi
Muhammad Saw, sehingga menjadi contoh teladan bagi umat, disegani oleh
musuh dan dicintai oleh orang banyak.
Penjelasan ayat di atas oleh nabi Muhammad Saw disebutkan sebagai berikut:
1. Rasullah
Saw bersabda “Takutlah kepada Allah dengan melakukan kebaikan-kebaikan
walaupun sedikit, menemani saudara dengan wajah ceria, menuangkan air
kedalam wadah yang meminta, jikalau adayang mencela pada dirimu maka
jangan mencela keburukan orang lain, sebab Allah akan menjadikan pahala
bagi kamu dan dosa bagi orang lain serta jangan mencela apa yang telah
diberikan Allah padamu.”
2. Rasullah
Saw Bersabda “Sesungguhnya kalian tidak akan mampu menundukan hati
manusia dengan harta kalian, akan tetapi kalian akan menundukan hati
manusia dengan wajah manis dan akhlak baik.”(HR. Bazar)
3. Sufyan
Uyainah meriwayatkan dengan ayat tersebut, “nabi memaafkan orang yang
mendholimi, memberi kepada orang yang tidak memberi dan menyambung
hubungan dengan orang yang memutuskan”
4. Para
Pujangga mengatakan: Akhlak mulia ada tiga siapa yang memilihnya pasti
mulia, memberi kepada orang yang tidak suka, menyambung dengan orang
yang memutuskan dan memaafkan orang yang mendholimi
5. Rasullah
Saw bersabda: “Allah telah mengajarku sembilan perkara, ikhlas saat
sendiri atau diwaktu ramai, adil diwaktu senang dan diwaktu marah,
sederhana di waktu kaya atau miskin, memaafkan orang yang mendholimi,
menghubungkan dengan yang memutuskan, memberi pada orang yang
menghalangi, ucapanku adalah dzikir, diamku adalah berpikir, dan
pandanganku adalah ‘itibar( belajar)”
Ayat
tersebut juga menggambarkan misi Rasulullah sebagai penyempurna akhlak
yang mulia Sabdanya “ Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan
akhlak” (Al-Hadith)
Ibnu
Katsir dalam menjelaskan ayat tersebut hampir sama dengan tafsiran
al-Qurtuby hanya Ibnu Katsir lebih luas penjelasaannya. Tambahan dari
tafsir Ibnu Katsir adalah sebagai berikut :
Manusia terbagi menjadi dua yaitu pertama, Orang
yang baik, terimalah kebaikan yang diberikannya, jangan kamu
membebaninya dengan sesuatu diluar kemampuannya. kedua, Orang yang
buruk, perintahkan dia untuk
berbuat yang ma’ruf, jika tetap tenggelam dalam kesesatan, membangkang,
tak mau menuruti nasihatmu dan terus menerus dalam kebodohan maka
berpalinglah kamu dari orang tersebut dengan demikian dapat menolak tipu
muslihat terhadap dirimu, bahkan bisa berubah menjadi orang baik Wallahu a'lam.

0 Komentar untuk "Tausiah: Tiga Pokok Akhlak yang Mulia"